Sejarah

Meningkatkan kehandalan dan menjadi perusahaan energi yang kompetitif. Itulah misi yang selalu ditekankan PT Krakatau Chandra Energi (PT KCE) dalam menjalankan bisnisnya. Perusahaan energi yang juga merupakan perusahaan subsidiari dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (PT KS) ini, telah membuktikan kompetensinya dalam memenuhi permintaan kebutuhan energi pelanggan di area Krakatau Industrial Estate dan sekitarnya.

Sebelum menjadi usaha mandiri, pada 9 oktober 1979, PT KCE merupakan salah satu divisi yang berada di bawah Direktorat Perencanaan PT KS. Saat itu, pabrik dan prasarana di kawasan industri baja terpadu membutuhkan kehandalan suplai listrik dari unit yang mandiri. Atas kebutuhan inilah maka, PT KS membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 400 Megawatt (MW).

Pada 25 april 1995, Divisi PLTU 400 MW berubah status menjadi Unit Otonomi PLTU 400 MW PT KS. Hal ini mengikuti turunnya Surat Keputusan Direksi PT KS Nomor 37/C/DUKSIKpts/1995 tentang perubahan status.

Karena unit ini berpotensi berkembang menjadi perusahaan energi yang diperhitungkan dari sisi kapasitas pembangkitan listrik, maka pemisahan manajemen dilakukan. Pemisahan ini sejalan dengan restrukturisasi yang dilaksanakan oleh PT KS kepada seluruh unit otonom-nya. Oleh karena itu, pada 28 februari 1996, Unit Otonomi PLTU 400 MW ditingkatkan statusnya menjadi Badan Usaha Mandiri dengan nama PT Krakatau Daya Listrik.

Sejalan dengan semakin berkembangnya Krakatau Industrial Estate, maka dapat dipastikan kebutuhan energi yang perlu didistribusikan akan meningkat pula. Demi menjaga kualitas dan kehandalan ketersediaan energi konsumen di kawasan industri, PT KCE membangun PLTGU CCPP berkapasitas 120 MW yang beroperasi mulai April 2015. Dengan adanya CCPP, PLTU tidak dioperasikan.

Peningkatan penyerapan energi di kawasan industri maupun nasional dipandang menjadi kesempatan PT KCE dalam memperluas bisnis. Jasa Ketenagalistrikan yang bermodalkan pengalaman sumber daya manusia, peralatan yang mumpuni, serta sinergi dengan berbagai manufaktur, dijalankan PT KCE untuk meraih pasar ketenagalistrikan baik di lokal maupun nasional. Berbagai proyek seputar EPC, O&M, peningkatan mutu dan kualitas sistem listrik dapat PT KCE jalankan dan berikan layanan terbaiknya kepada konsumen.

Berkembangnya kebijakan nasional terkait dengan isu pemanasan global, PT KCE mulai bergerak ke dalam bisnis energi baru dan terbarukan. Bauran energi nasional yang bertransformasi dari energi fosil menjadi energi baru dan terbarukan menjadi peluang yang PT KCE raih untuk dapat meningkatkan kompetensi dan pemasukan perusahaan. Sebagai langkah awal, PT KCE membangun dan mengoperasikan PLTS Rooftop berkapasitas 102 kWp pada Juli 2020. PLT yang dibangun di atas mainstation PT KCE yang tersambung on grid ke jaringan listrik KCE. Ke depan, berbagai alternatif energi baru dan terbarukan akan dikembangkan dan diberikan pilihan layanannya kepada konsumen untuk dapat beralih.

KDL Mobile Apps

Layanan Pelanggan

Komplain Pelanggan

Info Tagihan

PT KRAKATAU CHANDRA ENERGI

Ketik enter untuk mencari